1tahun yang lalu / Gelombang 2 Pendaftaran : 08 November s.d 30 Januari 2021 Ujian masuk : 04 Februari 2021 Pengumuman : 06 Februari 2021 Registrasi : 07-13 Februari 2021; 1 tahun yang lalu / Gelombang 1 Pendaftaran : 17 Agustus s.d 1 November 2020 Ujian masuk : 02 November 2020 Pengumuman : 07 November 2020 Registrasi : 08-14 November 2020; 1 tahun yang lalu / PSB MBS PRAMBANAN KLATEN T.A SelainTakmirul Islam, dikatakannya, lima pondok pesantren di Solo Raya yang sudah melakukan aktivitas pertanian dengan konsep rumah hijau ini di antaranya di Pondok Pesantren Ki Ageng Selo Klaten dan Pondok Pesantren Darul Quran Sragen. "Kelimanya ini sudah berhasil, harapannya pada masa tanam berikutnya akan lebih bagus. BerikutPondok pesantren tersebut : 1. PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR'AN. Lokasi : Jl. Sunan Kalijaga No.35, Tanubayan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59517. Pondok ini didirikan oleh seorang ulama' yang memiliki sejarah dan nasab yang cemerlang. Saatini ada beberapa pesantren di Indonesia yang menawarkan program gratis untuk santrinya. Ada ponpes yang menawarkan biaya pendidikan gratis dan akomodasi konsumen selama kos (makan gratis), dan ada juga ponpes yang menawarkan pendidikan gratis, tetapi akomodasi di luar tanggung jawab pesantren. Pondok Pesantren Gratis Tanpa Biaya di Indonesia Klaten- Sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi klaster penyebaran virus Corona atau COVID-19. Di ponpes yang ada di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper itu terdapat buatlah poster yang menggambarkan pelaksanaan tanam paksa di indonesia. Pesantren MBS Klaten atau Pondok Pesantren Muhammadiyah merupakan salah lembaga pendidikan yang kini santrinya berasal dari berbagai kota di Indonesia, sabang sampai merauke. Animo masyarakat tinggi. Oleh sebab itu kami rangkumkan profil Pesantren MBS Klaten, sistem pendidikan, program unggulan, hingga biaya masuk santri baru. Seluruh informasi kami dapatkan dari brosur resmi pondok. Pesantren MBS KlatenPendidikan di Pesantren MBS KlatenPembiasaan Ibadah Santri MuhammadiyahPrestasi Santri Muhammadiyah KlatenIntrakulikuler Santri MBS KlatenPendaftaran dan Biaya MasukAlamat MBS Klaten Pondok yang dimudiri oleh KH. M. Fakhruddin Sasmita, Lc memiliki ciri khas tersendiri. Yakni pondok dengan program 3 T tahfidz, tafhim, dan ta’lil al qur’an. Secara identitas, pondok muhammadiyah ini termasuk pondok modern. Yang mana sistem pendidikannya tidak hanya berorientasi pada pendidikan agama melalui kitab kuning saja, melainkan juga dibekali dengan ilmu pengetahuan umum dan teknologi informatika TIK. Apalagi pihak pondok mewajibkan para santrinya untuk menggunakan bahasa arab – inggris sebagai bahasa pengantar sehari – hari. Wah, kerennya. Pendidikan di Pesantren MBS Klaten Di Pesantren MBS Klaten kurikulum yang digunakan adalah khas pesantren yang dikolaborasikan dengan kurikulum kementrian agama yang berbasis pada K-13. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pondok ini memiliki program 3 T. Yang berfokus pada kurikulum Al Qur’an, seperti tahfim Al Qur’an, tafsir, tajwid, ulum Qur’an, bulughul maram, minhaj muslim, dan lain sebagainya. Para santrinya minimal memiliki 5 juz hafalan Al Qur’an. Menurut kami ini target yang realistis. Dan ini menjadi kelebihan yang dimiliki Pesantren MBS Klaten. Selain itu santri juga dibekali dengan beberapa skill yang wajib dimiliki oleh muslim. Sebut saja perawatan jenazah, wufud dakwah, manasik haji, hingga amaliyah tadris. Pembiasaan Ibadah Santri Muhammadiyah Program pembiasaan ibadah ini melatih santri untuk rutin mendirikan sholat wajib 5 waktu berjamaah, membaca Al Qur’an bersama-sama dan mandiri, serta menghafalnya. Santri juga dibiasakan sholat sunnah rawatib, dhuha, witir juga tahajjud, puasa sunnah, membaca buku di mana saja kapan saja, dan selalu bersedakah melalui program pondok MBS Bakti Sosial baksos. Prestasi Santri Muhammadiyah Klaten Prestasi santri – santriwati MBS Klaten patut diacungi jempol. Karena hingga kini, sekitar 210 prestasi telah berhasil diraih baik dalam kejuaraan internasional, nasional, provinsi, karsidenan, hingga tingkat kabupaten. Beberapa di antaranya juara tahfidz qur’an, adzan, kaligrafi, fahmil qur’an, olimpiade qur’an, student archery championship, hadist arba’in, da’i, stand up comedy, robotika, CCA, dan masih banyak lagi. Kegiatan di Pesantren Muhammadiyah Klaten Santri MBS bangun sejak pukul pagi untuk melaksanakan sholat tahajjud, sholat subuh, tahfidz qur’an dan lanjut olahraga. Kemudian setelah MCK, sarapan, dan dzikir pagi, para santri MBS masuk kelas pagi sampai pukul diselingi sholat dzuhur dan makan siang. Setelah pulang sekolah siang, santri mendapatkan waktu istirahat siang yang bisa digunakan untuk qailullah lalu sholat ashar. Di waktu sore, ada kegiatan intrakulikuler untuk mendukung minat dan bakat tiap santri. Sedangkan di waktu malam setelah tadurus dan tahfidz / atau kadang mendengar tausyiah ustdaz, kegiatan santri diisi dengan belajar malam dan ta’limul lughoh belajar bahasa kemudian istirahat malam. Intrakulikuler Santri MBS Klaten Adapun kegiatan intrakulikuler santri MBS cukup beragam. Santri bebas memilih kegiatan mana yang disukai olehnya. Mulai dari renang, berkuda, memanah, futsal, senam, kemah, kajian makalah ilmiah, kaligrafi, tapak suci, keorganisasian, qiroatul kutub, dan lain sebagainya. Ini yang membuat santri Pesantren Muhammadiyah Klaten betah. Pendaftaran dan Biaya Masuk Pesantren MBS Klaten membuka pendaftaran santri baru mulai Oktober hingga Februari 2022. Prosedurnya pun mudah, calon santri bisa mendaftar baik secara online melalui website ataupun offline datang langsung ke pondok. Perlu diingat bahwa pondok hanya membuka pendaftaran santri baru dalam 1 gelombang saja setiap tahunnya, jadi harus segera mendaftar sebelum kehabisan kuota. Nantinya calon santri baru akan diseleksi melalui 3 tahap ujian, yakni ujian tertulis tajwid, matematika, bahasa inggris, bahasa arab khusus SMA, wawancara, dan ujian lisan baca al qur’an. Jadi harus dipersiapkan dengan baik. Sedangkan untuk biaya masuk Pesantren MBS Klaten sekitar juta untuk santri MTs dan juta untuk santri MA, dengan SPP syahriah / bulanannya sekitar Rp. ribu. Biaya masuk santri baru sudah mencakup infaq pembangunan, seragam resmi, kitab pelajaran, KTA, ujian santri, kalender, pelantikan manasik haji, outbound, MBS baksos, uang kegiatan intrakulikuler santri, dan jas almamater untuk MA. Menurut kami biaya ini tergolong cukup lumayan untuk wilayah Jawa Tengah. Bisa disurvey pesantren lain di Jawa Tengah di link ini. Kami sudah sajikan informasi biaya dan keunggulan masing-masing. Alamat MBS Klaten MBS Klaten berlokasi di Jl. Sersan Sadikin No. 1 Klaten Utara, Klaten Komplek Masjid An-Nur MBS Klaten, barat GOR Gelarsena Klaten, Barat Masjid Al Aqsa Klaten. Informasi lebih lanjut bisa telepon ke nomor +62 813 2931 5539 website resmi klik di sini. Semoga bermanfaat. Post Views 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 7CRM5cNJo-CxxtIJRCJVQk36gtJTfyndP22fBjhLBXcNVn6DDPep9Q== Kompas TV entertainment film Senin, 22 Mei 2023 1921 WIB Penulis novel Hati Suhita, Khilma Anis tengah dan para pemeran film Hati Suhita dalam konferensi pers pemutaran perdana di Jogja City Mall, Sleman, Yogyakarta, Minggu 21/5/2023. Sumber Kompas TV/Nadia Intan F. YOGYAKARTA, - Film Hati Suhita akan segera bisa dinikmati masyarakat Indonesia pada 25 Mei 2023 mendatang di seluruh bioskop Tanah Air. Film yang diadaptasi dari novel best seller tulisan Khilma Anisa dengan judul yang sama ini, menceritakan tentang kehidupan pesantren dari sudut pandang yang berbeda. Sinopsis Hati Suhita Film berdurasi 2 jam 17 menit ini mengangkat kisah santriwati bernama Alina Suhita yang sejak kecil telah dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak dari seorang pengasuh pondok pesantren, Gus Birru. Ia telah dipersiapkan untuk menjadi pendamping Gus Birru yang akan mewarisi pesantren orang tuanya. Praktis, Alina yang akan menyandang gelar sebagai Nyai atau istri Kiai pengasuh pesantren, telah dilatih menjadi pengasuh pondok pesantren sejak lama. Ketika menikah, Alina yang turut berperan dalam pengelolaan pesantren milik orang tua Gus Birru, harus menelan pil pahit karena suaminya mencintai perempuan lain, Ratna Rengganis. Gus Birru terang-terangan berkata bahwa dirinya menikahi Alina karena keinginan orang tua, bukan cinta. Selama menjalani kehidupan rumah tangga, Alina dan Gus Birru tak pernah bersentuhan. Di tengah kesepian rumah tangganya, Alina memiliki cara tersendiri untuk memenangi hati suaminya. Di sisi lain, Ratna Rengganis yang pernah jadi kekasih Gus Birru juga menghadapi tantangan yang sulit. Baca Juga Viral Dian Sastro Jadi Dosen Film di UI dan Pembimbing Mahasiswa Profil Khilma Anisa, Penulis Novel Hati Suhita Lewat novelnya, Khilma Anisa, yang mengenyam pendidikan pesantren selama 13 tahun, ingin mendobrak stigma tentang pesantren yang dianggap kuno, terbelakang, dan kental dengan patriarki. "Kebetulan saya 13 tahun tinggal di pesantren dan entah kebetulan atau bagaimana, saya ada di pesantren yang dominan memimpin itu Bu Nyainya," kata Khilma kepada dalam konferensi pers penayangan perdana film Hati Suhita di Jogja City Mall, Sleman, Yogyakarta, Minggu 21/5/2023. "Jadi saya melihat kesetaraan gender di pesantren itu sudah dari lama banget dan di keluarga saya sendiri juga, yang lebih dominan memang ibu daripada abah." Perempuan yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang dan Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta ini pun mengaku ingin menyisipkan isu perempuan yang saling mendukung, termasuk dalam hal percintaan. Ia mengajak kaum hawa untuk bangkit dari keterpurukan soal asmara yang diakuinya sangat menyakitkan bagi hati setiap insan. "Saya kepengen ingin, teman-teman di sini itu paham bahwa luka yang jenisnya seperti itu luka hati tidak bisa, tidak boleh membuat kita jadi kehilangan marwah, kita harus tetap berdiri tegak menatap matahari, kita harus dalam istilah Jawa itu legowo saja tidak cukup, karena kalau legowo itu kita merelakan, tapi kita harus sportif juga," tuturnya. "Sportif adalah mengakui kekalahan diri sendiri tapi sekaligus berani mengucapkan selamat bahwa dia yang menang," imbuh pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Jember, Jawa Timur itu. Tak Ada Pelakor Melalui tokoh Ratna, Khilma mengaku ingin menghadirkan wajah baru di jagat perfilman Indonesia, terutama genre romantis. Tak seperti cinta segitiga yang diwarnai tokoh pelakor atau orang ketiga yang jahat, Khilma justru menciptakan tokoh Ratna yang mendukung Alina untuk memenangi hati Gus Birru. "Rengganis itu memang kebetulan tokoh baru ya di jagat perfilman. Selama ini, perempuan itu kalau nggak sedih banget, dia happy banget," ungkap Khilma. "Kalau Rengganis itu memang perempuan biasa yang dia mencoba untuk menembus keluarga darah biru, dia dicintai bukan karena cantiknya, tapi dia karena smart-nya, karena dia seorang jurnalis, karena dia seorang aktivis, karena dia pemimpin LSM, karena dia bisa mengimbangi pergerakannya Gus Birru dan bisnisnya di kafenya dan sebagainya." Baca Juga Mengenang Eeng Saptahadi, Deretan Film dan Sinetron yang Dibintangi, Dikenal lewat "Losmen" Halaman Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA  News Sabtu, 10 Juni 2023 - 1600 WIB Viva Bandung – Saat ini, Pondok Pesantren Al-Zaytun tengah menjadi sorotan banyak orang. Banyak pihak yang menilai bahwa ponpes yang ada di Indramayu ini menganut aliran sesat. Tuduhan ini bukan tak berdasar, tapi karena banyak hal yang dilakukan di dalam pesantren tersebut cukup berbeda dari ajaran Islam pada satu yang heboh di masyarakat adalah memperbolehkan santri untuk berzina dan menebus dosanya dengan sejumlah uang. Kemudian ada pula azan yang dianggap berbeda dari syariat Islam karena ditambah gerakan-gerakan Panji Gumilang, sebagai pimpinan ponpes Al-Zaytun tidak memedulikan tuduhan pada dirinya dan pesantrennya. Civitas akademika pondok pesantren di Indramayu tersebut memiliki pandangan yang sama dengan Panji itu mereka anggap sebagai kritik yang dapat menambah semangat membangun pondok yang memiliki ketahanan pangan mumpuni. Mereka menganggap semua tuduhan seperti masuk telinga kanan dan keluar telinga santri di pondok pesantren Al-Zaytun mempunyai definisi sendiri mengenai arti kata sesat. Seperti yang diunggah oleh civitas akademika Ponpes Al-Zaytun, Latief WeHa melalui akun saja unggahan itu langsung mendapat respons dari netizen. Banyak dari mereka justru menambah definisi sesat menurut versi mereka WeHa menjelaskan ada lima definisi sesat, yaitu Halaman Selanjutnya 1. SESAT ITU Ngaku negara agraris tapi masih terus impor bahan pangan. Berita Terkait Temui Massa Aksi, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Polisi Jangan Amankan Kami Sebut Haleluya Sama dengan Tahlil, Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Dipertanyakan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Haleluya Milik Seluruh Rakyat Indonesia, Termasuk Umat Islam Berulah Lagi, Pendiri Ponpes Al Zaytun Samakan Tahlil dangan Haleluya Topik Terkait Jangan Lewatkan Khumaidi memberikan sambutan dalam istighosah yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Kegiatan ini diunggah dalam akun YouTube Al-Zaytun Official pada Kamis lalu Selain kerap dikabarkan kontroversial, Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun Indramayu terkenal dengan kemegahan dan mewahnya. Bahkan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali p Dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat pada bidang pendidikan serta mempertajam rancangan awal RPJPN tahun 2025-2045, Kementerian PPN/Bappenas menggelar Forum Konsult Majelis Ulama Indonesia MUI dikabarkan akan melakukan investigasi langsung ke Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun Indramayu karena buntut dari ajaran-ajaran yang dinila Ponpes Al Zaytun Indramayu selalu menjadi sorotan publik sejak lama, lantaran dianggap mengajarkan ajaran yang menyimpang dari agama Islam. Namun setelah ditelusuri, po Belakangan ini warganet dihebohkan dengan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang disebut-sebut kerap kali menuai kontroversi. Mulai dari shaf sholat untuk pria dan wan Terpopuler Ajam Mustajam selaku Kepala Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat Kemenag Jabar menjelaskan bahwa pihaknya telah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun untuk mel Nama Panji Gumilang selaku Pimpinan Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun, Indramayu selalu menjadi buah bibir masyarakat dengan segala kontroversialnya. Terbaru, pria 76 Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun dikabarkan telah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres Indramayu yang berisi Al Zaytun akan menyambut para demonstran dengan memi Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat menggeruduk Ponpes Al Zaytun pada hari ini, Kamis 15/6/2023. Aksi demonstrasi tersebut dijaga oleh ap Ken Setiawan, pendiri Pusat Krisis Negara Islam Indonesia NII, membuat pengakuan baru terkait kontroversi antara Pimpinan Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun dan Pimpin Selengkapnya  Terpopuler VIVA Ternyata ada hal menarik pada angkatan perwira remaja Akademi Militer Akmil tahun 2017. Menariknya, dalam satu angkatan itu, ada sepasang kakak dan adik kandung Baru-baru ini media sosial kembali dihebohkan dengan pemberitaan soal Simon Cowell setelah memberikan Golden Buzzer kepada Putri Ariani, peserta dari Indonesia. Mikhayla Eka, selaku orang tua murid mengadu ke Mendikbudristek Nadiem Makarim agar dihapus acara wisuda yang dianggap tidak perlu diadakan di TK, SD, SMP hingga SMA. Ada peran tentara bayaran asing. Alasan Putri Ariani lancar menggunakan bahasa Inggris saat mengikuti audisi America’s Got Talent 2023. Selain suaranya, kemampuan komunikasinya juga patut diacungi jempol Selengkapnya  VIVA Networks Berikut sinopsis dan juga link nonton film Korea bertajuk A Tale of Two Sisters, lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia yang mengusung genre horor tentang dua saudara Sosok Aldi Taher menjadi sorotan publik. Kali ini dia menciptakan lagu untuk pesepak bola, Lionel Messi. Begini reaksinya saat lagu tersebut diunggah di akun resmi FIFA. Song Joong Ki baru saja dikaruniai anak pertamanya bersama Katy Louise Saunders di Italia, setelahnya publik dibuat bertanya-tanya apakah Song Joong Ki akan pindah rumah. Yukjeon adalah hidangan khas Korea yang terkenal karena rasa lezatnya. Hidangan ini terbuat dari daging ikan yang digoreng dengan tepung, menciptakan tekstur renyah. Isu Terkini Pilihan Redaksi Mario Dandy merupakan tersangka penganiayaan terhadap David Ozora. Pada Podcast Bang Dessy Corbuzier, Jonathan Latumahina mengeluarkan semua Kemarahan. Pasalnya Jonathan Kemarahan Ayah David Ozora sudah tak terbendung lagi. Pasalnya Jonathan Latumahina, tampil dalam podcast Deddy Corbuzier untuk mengungkapkan rasa kesal dan emosinya terha Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, tampil dalam podcast Deddy Corbuzier baru-baru ini untuk mengungkapkan kemarahannya dan emosinya terhadap Mario Dandy, orang yang m – Pondok Pesantren Ponpes Al Manshur Popongan di Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten, telah melahirkan beberapa kiai besar. Santrinya kini mencapai seribu lebih. Meski dari usia sudah lebih dari seabad, namun eksistensinya masih diakui. Memasuki Dusun Popongan dengan mudah menjumpai para santri yang sedang berjalan kali maupun mengendari sepeda motor. Itu bisa dikenali dari santri laki-laki yang mengenakan sarung di daerah tersebut. Ada juga yang mengenakan seragam sekolah dilengkapi peci dan hijab tampak lalu lalang menyusuri jalan kampung. Di tengah kampung terdapat Masjid Al Manshur Popongan. Masjid tersebut sering kali digunakan para santri untuk menuaikan salat. Termasuk berbagai kegiatan lainnya karena lokasinya yang tak jauh dari pemondokan Ponpes Al Manshur Popongan. Ada satu lagi Masjid Popongan didirikan pada 1926 oleh KH Muhammad Manshur. Sebelum keberadaan masjid ini, telah lebih dulu berdiri ponpes pada 1918. Awalnya lembaga pendidikan Islam tradisional itu hanya bernama Ponpes Popongan saja. Berdirinya ponpes itu pun tidak bisa dilepaskan dari berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang berkembang di kampung tersebut. Mengingat orang tua dari Kiai Manshur, yakni Muhammad Abdul Hadi Girikusumo, seorang mursyid dari tarekat tersebut di Demak. Kiai Manshur belajar agama Islam kepada orang tuanya sendiri. Ketika remaja nyantri di Ponpes Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris. Sedangkan kedatangan dia ke Dusun Popongan ketika Kiai Manshur saat muda diambil menantu oleh petani kaya bernama Haji Fadlil. Kiai Manshur dinikahkan dengan Nyai Maryam Nyai Kamilah pada 1918. Karena merupakan alumni ponpes dia diminta Haji Fadlil mengajarkan agama Islam di Popongan. Pembangunan ponpes pun dilakukan secara swasembada dan gotong-royong. Batu pondasi diperoleh para santri dari Sungai Jebol yang terletak di sebelah selatan Dusun Popongan. Ada pun pasir diambil dari Sungai Tegalgondo yang berada di sisi utara dari kampung tersebut. Sebagai tokoh kaya saat itu, Haji Fadlil banyak menyumbangkan kartanya untuk pendirian ponpes tersebut. “Setahu saya pemondokan dibangun pertama kali pada 1918. Saat itu hanya terdapat enam kamar saja. Kini masih menyisakan tiga kamar yang masih berdiri kokoh. Saya melihat tertulis 1918 di pintu asrama sebelum akhirnya digempur,” ujar salah seorang keluarga pengasuh Ponpes Al Manshur Moh. Ardani saat ditemui Jawa Pos Radar Solo beberapa waktu lalu. Bangunan Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang dahulunya masih dalam satu kawasan dengan Ponpes Al Manshur Popongan. Pria yang akrab dipanggil Gus Ardani ini mengungkapkan, dari 1918 sampai saat ini dia belum menemukan refrensi terkait pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk momen penting lainnya pada masa itu. Hingga akhirnya Kiai Manshur wafat pada 1955. Seiring berjalannya waktu pengurusan terhadap ponpes dan tarekat di Popongan dilakukan secara turun temurun. Hingga akhirnya pada 1981 dibentuklah yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk mengembangkan sekolah pendidikan formal di bawah yayasan yang dibentuk yakni madrasah aliyah MA, madrasah tsanawiyah MTs dan raulatul athfal RA. “Selama perjalanannya, ponpes mengalami kurang aktif. Antara ponpes dan madrasah berjalan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya pada 2014 terdapat pembaruan yayasan sampai sekarang,” tambahnya. Lalu lalang para santri di Dusun Popongan, Desa Teglgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dia menyebut jumlah santri di Ponpes Al Manshur Popongan terus bertambah. Saat ini santri putra sebanyak 360 orang dan putri lebih dari 700 orang. Ditambah para santri yang kuliah maupun alumni menjadi pengurus di ponpes tersebut. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, Kalimantan, Jakarta serta daerah Solo dan sekitarnya. Ponpes Al Manshur Popongan telah melahirkan ulama ternama seperti Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Sebagai salah satu ponpes tertua tetap mengikuti perkembangan sesuai tuntutan zaman melalui pendidikan formal seperti MA, MTs dan RA yang saat ini berjalan. “Di luar pendidikan formal, kami ada kegiatan balai latihan kerja BLK dari Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker. Termasuk Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Memberikan peminjaman maksimal Rp 3 juta tanpa bunga dan jaminan bagi masyarakat sekitar ponpes yang memiliki usaha,” ucapnya. Lurah Asrama Putra Ponpes Al Manshur Popongan, Ibnu Fajar Sidiq menambahkan, saat ini ponpes tengah merintis usaha ikan lele dengan memanfaatkan tiga kolam dari terpal berisikan bibit sebanyak ekor. Harapannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan para santri. “Selain itu masih ada ekstrakulikuler seperti hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat. Mereka yang menyantri ke Ponpes Al Manshur Popongan dari yang saya pahami karena sebagai pondok yang lawas juga kharismatik,” ucapnya. Para santri juga tidak ketinggalan dengan teknologi informasi dan komunikasi TIK terkini. Salah satunya melalui pengelolaan media sosial yang dimiliki ponpes. Tetapi dengan tetap memperhatikan aturan dari ponpes. “Kami tidak meninggalkan ajaran-ajaran lama. Kami juga tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang terbaru. Kami rutin lakukan khataman quran dan selalu salat berjamaah sebagai ciri khas santri Ponpes Al Manshur Popongan,” ujarnya. angga purenda/bun Pondok Pesantren Al Manshur Popongan Sejarah Didirikan pada 1918 oleh Kiai Muhammad Manshur Berlokasi di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten Awalnya hanya ada enam kamar untuk pemondokan santri, kini masih tersisa tiga kamar berusia lebih dari seabad. Pada 1955 Kiai Manshur wafat Pada1981 dibentuk yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Didirikan sekolah formal mulai dari RA, MTs dan MA Hingga kini terdapat 360 santri putra dan 700 santri putri. Ulama ternama dari santri Ponpes Al Manshur di antaranya KH M Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Saat ini diasuh KH Nashrun Minallah Pengembangan Pendirikan balai latihan kerja BLK dari Kemenaker Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengelolaan kolam ikan lele Ekstrakulikuler hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat – Pondok Pesantren Ponpes Al Manshur Popongan di Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten, telah melahirkan beberapa kiai besar. Santrinya kini mencapai seribu lebih. Meski dari usia sudah lebih dari seabad, namun eksistensinya masih diakui. Memasuki Dusun Popongan dengan mudah menjumpai para santri yang sedang berjalan kali maupun mengendari sepeda motor. Itu bisa dikenali dari santri laki-laki yang mengenakan sarung di daerah tersebut. Ada juga yang mengenakan seragam sekolah dilengkapi peci dan hijab tampak lalu lalang menyusuri jalan kampung. Di tengah kampung terdapat Masjid Al Manshur Popongan. Masjid tersebut sering kali digunakan para santri untuk menuaikan salat. Termasuk berbagai kegiatan lainnya karena lokasinya yang tak jauh dari pemondokan Ponpes Al Manshur Popongan. Ada satu lagi Masjid Popongan didirikan pada 1926 oleh KH Muhammad Manshur. Sebelum keberadaan masjid ini, telah lebih dulu berdiri ponpes pada 1918. Awalnya lembaga pendidikan Islam tradisional itu hanya bernama Ponpes Popongan saja. Berdirinya ponpes itu pun tidak bisa dilepaskan dari berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang berkembang di kampung tersebut. Mengingat orang tua dari Kiai Manshur, yakni Muhammad Abdul Hadi Girikusumo, seorang mursyid dari tarekat tersebut di Demak. Kiai Manshur belajar agama Islam kepada orang tuanya sendiri. Ketika remaja nyantri di Ponpes Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris. Sedangkan kedatangan dia ke Dusun Popongan ketika Kiai Manshur saat muda diambil menantu oleh petani kaya bernama Haji Fadlil. Kiai Manshur dinikahkan dengan Nyai Maryam Nyai Kamilah pada 1918. Karena merupakan alumni ponpes dia diminta Haji Fadlil mengajarkan agama Islam di Popongan. Pembangunan ponpes pun dilakukan secara swasembada dan gotong-royong. Batu pondasi diperoleh para santri dari Sungai Jebol yang terletak di sebelah selatan Dusun Popongan. Ada pun pasir diambil dari Sungai Tegalgondo yang berada di sisi utara dari kampung tersebut. Sebagai tokoh kaya saat itu, Haji Fadlil banyak menyumbangkan kartanya untuk pendirian ponpes tersebut. “Setahu saya pemondokan dibangun pertama kali pada 1918. Saat itu hanya terdapat enam kamar saja. Kini masih menyisakan tiga kamar yang masih berdiri kokoh. Saya melihat tertulis 1918 di pintu asrama sebelum akhirnya digempur,” ujar salah seorang keluarga pengasuh Ponpes Al Manshur Moh. Ardani saat ditemui Jawa Pos Radar Solo beberapa waktu lalu. Bangunan Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang dahulunya masih dalam satu kawasan dengan Ponpes Al Manshur Popongan. Pria yang akrab dipanggil Gus Ardani ini mengungkapkan, dari 1918 sampai saat ini dia belum menemukan refrensi terkait pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk momen penting lainnya pada masa itu. Hingga akhirnya Kiai Manshur wafat pada 1955. Seiring berjalannya waktu pengurusan terhadap ponpes dan tarekat di Popongan dilakukan secara turun temurun. Hingga akhirnya pada 1981 dibentuklah yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk mengembangkan sekolah pendidikan formal di bawah yayasan yang dibentuk yakni madrasah aliyah MA, madrasah tsanawiyah MTs dan raulatul athfal RA. “Selama perjalanannya, ponpes mengalami kurang aktif. Antara ponpes dan madrasah berjalan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya pada 2014 terdapat pembaruan yayasan sampai sekarang,” tambahnya. Lalu lalang para santri di Dusun Popongan, Desa Teglgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dia menyebut jumlah santri di Ponpes Al Manshur Popongan terus bertambah. Saat ini santri putra sebanyak 360 orang dan putri lebih dari 700 orang. Ditambah para santri yang kuliah maupun alumni menjadi pengurus di ponpes tersebut. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, Kalimantan, Jakarta serta daerah Solo dan sekitarnya. Ponpes Al Manshur Popongan telah melahirkan ulama ternama seperti Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Sebagai salah satu ponpes tertua tetap mengikuti perkembangan sesuai tuntutan zaman melalui pendidikan formal seperti MA, MTs dan RA yang saat ini berjalan. “Di luar pendidikan formal, kami ada kegiatan balai latihan kerja BLK dari Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker. Termasuk Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Memberikan peminjaman maksimal Rp 3 juta tanpa bunga dan jaminan bagi masyarakat sekitar ponpes yang memiliki usaha,” ucapnya. Lurah Asrama Putra Ponpes Al Manshur Popongan, Ibnu Fajar Sidiq menambahkan, saat ini ponpes tengah merintis usaha ikan lele dengan memanfaatkan tiga kolam dari terpal berisikan bibit sebanyak ekor. Harapannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan para santri. “Selain itu masih ada ekstrakulikuler seperti hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat. Mereka yang menyantri ke Ponpes Al Manshur Popongan dari yang saya pahami karena sebagai pondok yang lawas juga kharismatik,” ucapnya. Para santri juga tidak ketinggalan dengan teknologi informasi dan komunikasi TIK terkini. Salah satunya melalui pengelolaan media sosial yang dimiliki ponpes. Tetapi dengan tetap memperhatikan aturan dari ponpes. “Kami tidak meninggalkan ajaran-ajaran lama. Kami juga tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang terbaru. Kami rutin lakukan khataman quran dan selalu salat berjamaah sebagai ciri khas santri Ponpes Al Manshur Popongan,” ujarnya. angga purenda/bun Pondok Pesantren Al Manshur Popongan Sejarah Didirikan pada 1918 oleh Kiai Muhammad Manshur Berlokasi di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten Awalnya hanya ada enam kamar untuk pemondokan santri, kini masih tersisa tiga kamar berusia lebih dari seabad. Pada 1955 Kiai Manshur wafat Pada1981 dibentuk yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Didirikan sekolah formal mulai dari RA, MTs dan MA Hingga kini terdapat 360 santri putra dan 700 santri putri. Ulama ternama dari santri Ponpes Al Manshur di antaranya KH M Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Saat ini diasuh KH Nashrun Minallah Pengembangan Pendirikan balai latihan kerja BLK dari Kemenaker Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengelolaan kolam ikan lele Ekstrakulikuler hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat

pondok pesantren di klaten yang bagus