AplikasiPengenalan Alat Musik Tradisional Sumbawa Berbasis Android ini dibangun dengan Android Studio versi 3.0.1 dan basis data SQLite versi 3.8.2 sebagai Database Management System (DBMS) dengan target minimum Android versi 4.4 (Kitkat). Adapun metode pengujian menggunakan metode pengujian Beta Test yaitu pengujian yang dilakukan dengan RumahAdat : Rumah Istana Sultan Sumbawa. Pakaian Adat : Sumbawa . Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga. Alat Musik Tradisional FU sumber bunyi Aerofon, DITIUP SERTA DIKENDALIKAN OLEH TELAPAK TANGAN SEBAGAI PENGATUR SUARA) 32. Papua Barat Ibukota Kota Manokwari. Suku: Mey Brat, PDF| Penelitian bertujuan untuk merancang dan membangun Aplikasi Pengenalan Alat Musik Tradisional Sumbawa Berbasis Android agar dapat di manfaatkan | Find, read and cite all the research you AplikasiPengenalan Alat Musik Tradisional Sumbawa Berbasis Android ini dibangun dengan Android Studio versi 3.0.1 dan basis data SQLite versi 3.8.2 sebagai Database Management System (DBMS Namunseiring perkembangan zaman, maka alat-alat musik sudah banyak banyak memakai alat-alat musik modern. Akan tetapi alat-alat musik tradissional masih dipergunakan. Bahkan berusaha untuk dipertahankan. Jenis-jenis alat musik tradisional Jambi yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah sebagai berikut: a. Genggong b. Gendang c. Tabuh d buatlah poster yang menggambarkan pelaksanaan tanam paksa di indonesia. Berbicara tentang ragam jenis alat musik tradisional Indonesia, tentu berkaitan dengan sumber daya alam dan beragam jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk menciptakan alat musik tradisionalnya. Salah satunya ialah masyarakat agraris dengan sawah sebagai sumber mata pencahariannya sebagai petani. Mulai dari mempersiapkan lahan, mencangkul, membajak, membersihkan pematang sawah, menanam padi, merawat hingga memanen padi. Melalui tahapan dalam mempersiapakan padi tadi, maka terdapat narasi-narasi yang berkembang di masyarakat untuk menghibur diri dari kejemuan usai beraktivitas pertanian di sawah. Kejenuhan ini memberikan ide kepada petani untuk menciptakaan alat musik tiup yang berasal dari batang padi, yaitu serune. Seiring perkembangan zaman, alat musik tiup itu bersalin rupa, menjadi terbuat dari tanaman di seluruh wilayah Indonesia, narasi yang berkembang tentang alat musik tradisional selalu merupakan warisan orang-orang terdahulu. Terbuat dari tanaman yang dimanfaatkan, dikembangkan, dan dimodifikasi oleh generasi berikutnya. Salah satunya, alat musik tiup serune Etnis Samawa Pulau awalnya, alat musik tiup serune berfungsi untuk menghibur diri di kala jenuh. Namun seiring waktu, alat musik tiup ini berfungsi sebagai sarana ekspresi dan seremonial di berbagai perhelatan adat, upacara pernikahan, dan acara-acara pemerintahan. Konsep dalam pertunjukan pun mengalami perubahan, baik dari segi musikal maupun penyajiannya. Di Indonesia, terdapat jenis alat musik tiup seperti serune kalee yang berasal dari Aceh, sonai gandai dari Bengkulu, serunai banjar dari Suku Banjar Kalimantan Selatan, serunai Minangkabau, dan lain sebagainya. Dari segi penamaan, ada kesamaan dan ada pula perbedaan. Begitu juga dengan bentuk serune yang berbeda-beda sesuai pengetahuan lokal dan budaya musikal masyarakatnya. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas alat musik tiup serune yang berasal dari Etnis Samawa Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Etnis Samawa sungguh meyakini bahwa serune merupakan salah satu ciri dari etnis yang diwariskan dari orang-orang tua terdahulu di Pulau Sumbawa. Alat musik tiup ini dihadirkan dan dimanfaatkan, baik secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu kelompok ansambel musik tradisional Etnis Samawa ataupun musik Serune Etnis SamawaAlat musik serune merupakan alat musik tiup yang termasuk ke dalam klasifikasi aerophone. Sumber bunyinya berasal dari pergeseran udara, sehingga menghasilkan bunyi pada alat musik tersebut. Alat musik tiup serune memiliki karakter suara yang tinggi, sehingga pada saat mendengarnya, timbul perasaan senang dan gembira selepas menjalani rutinitas yang dengan fungsinya, serune selalu digunakan dalam upacara-upacara penyambutan raja pada masa Kesultanan Sumbawa. Namun kini, digunakan juga sebagai media ekspresi musik hiburan rakyat, seperti upacara adat pernikahan, khitanan, penyambutan raja Kesultanan Sumbawa, dan acara-acara yang digelar oleh pemerintah daerah alat musik serune terdiri dari empat bagian. Pada bagian pertama, terdapat sarumung ode berbentuk lingkaran kecil, terbuat dari daun lontar, dililit dengan sebanyak dua lembar dengan diameter 3 cm yang berfungsi sebagai penahan bibir. Kedua, batang serune terbuat dari buluh dengan panjang 15 cm, terdiri dari tujuh lubang, enam di atas dan satu dibawah di bagian pangkal buluh. Ketiga, sarumung rea yaitu penopang yang terbuat dari daun lontar yang dililit sebanyak empat kali. Bagian ini berfungsi sebagai resonator. Keempat, anak serune terbuat dari buluh dengan panjang 5 cm. Anak serune ini dimasukkan ke dalam lubang pangkal batang dengan ela atau lidah menghadap ke atas sebagai media untuk menghembuskan serune tadi dengan panjang 5 cm Hery seniman dan budayawan Sumbawa.Seorang pemain serune dapat dikatakan mahir ketika ia mampu memainkan serune dengan teknik meniup semalik iyak, yang berarti mengembalikan nafas selama memainkannya. Biasanya, untuk melatih teknik meniup serune, digunakan batok kelapa dengan pipa kecil, kemudian ditiup secara terus-menerus wawancara dengan Idham, pemain serune. Selama permainan serune, terdapat siklus temung atau repertoar yang menjadi dasar dalam setiap permainan merupakan salah satu warisan musikal Etnis Samawa tak benda yang sampai kini masih terawat dan masih dimainkan oleh generasi saat ini. Tak heran, ada banyak ragam jenis temung dalam pertunjukan musik serune. Adapun beberapa dari temung itu, seperti temung ayam iring anak, temung barapan kebo, temung pade pata, temung gitik, temung serune genang desa, semua temung tersebut dapat dimainkan secara solo instrumen oleh seorang pemain serune atau kelompok itu, ada pula temung gong genang dalam pertunjukan musik yang selalu menggunakan serune. Temung itu ialah temung pakan jaran, asrama, dan sama puju. Menurut masyarakat Etnis Samawa, konon temung-temung itu berasal dari realitas kehidupan sosial sehari-hari masyarakat. Misalnya, temung pakan jarang yang idenya bermula selepas memberi makan kuda pacuan wawancara dengan Idham, pemain serune.Alat musik serune merupakan alat musik solo yang dapat berdiri sendiri tanpa perlu dukungan alat musik ansambel musik tradisi lainnya. Pasalnya, serune merupakan alat musik melodis dengan karakter suara lengking tinggi yang dimainkan oleh seorang pemain serune yang terdengar seperti satu tarikan nafas yang tidak nada-nada yang dihasilkan oleh seorang pemain serune terkadang mendekati nada pentatonis dengan pitch yang kurang tepat. Nada tersebut merupakan pengalaman musikal seorang pemain serune melalui proses pembelajaran aural praktek meniru yang diperoleh dari permainan seniman-seniman senior Etnis Samawa. Biasanya, pemain serune muda, seusai belajar dengan seniman senior, mereka akan melatih skill individu dengan penuh kesabaran, keuletan, dan ketekunan. Terutama, teknik permainan improvisasi, pemilihan nada-nada, dan teknik hembusan yang mempengaruhi bunyi alat musik serune tersebut. Tujuannya, agar dapat menjadi pemain serune profesional, tentunya dibarengi dengan jam terbang yang perkembangannya, banyak dari kaum milenial turut berpartisipasi dan berkreativitas dengan alat musik serune. Salah satunyam membuat alat musik serune bertangga nada diatonis untuk kepentingan musik pop daerah Etnis Samawa. Tujuannya, tak lain agar dapat menarik perhatian masyarakat agar turut mengapresiasi alat musik serune, mengingat musik pop daerah kini sering meminjam tangga nada diatonis barat, namun lirik lagunya tetap berbahasa Etnis komposisi musik pop daerah berkolaborasi dengan alat musik serune semakin populer di era sosial media saat ini. Tak jarang, kawula muda Etnis Samawa berlomba-lomba dalam menciptakan karya musik dan lagu baru menggunakan bahasa daerah Etnis Samawa dengan cara direkam, lalu dipromosikan dan dipopulerkan melalui media sosial, seperti melalui kanal kolaborasi dengan kelompok band, alat musik serune tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda di Kabupaten Sumbawa. Mereka pun telah memiliki nilai-nilai kesadaran untuk merawat dan melestarikan seni musik daerah di tempat tinggalnya. Untuk saat ini, tepatnya di sekolah-sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA, terdapat ekstrakurikuler musik Etnis Samawa, seperti rebana ode, rabana rea, gong genang, dan alat musik serune. Alat musik serune dapat dikatakan sebagai alat musik praktis yang dapat dibawa ke mana saja, lantaran ukurannya yang minimalis. Inilah yang membuat masyarakat Etnis Samawa tertarik untuk Nadya Gadzali 0% found this document useful 0 votes509 views6 pagesDescriptionAlat Musik SumbawaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes509 views6 pagesAlat Musik SumbawaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Bila kita berbicara tentang alat musik tradisional Indonesia pasti banyak ragamnya. Kali ini ada sebuah alat musik bernama Palompong yang merupakan alat musik tradisional dari Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara musik ini terbuat dari beberapa bilah kayu yang kemudian diatur sedemikian rupa dalam sebuah rangka kayu. Untuk bisa memainkan Palompong ini mirip dengan alat musik pukul lainnya, yaitu dengan memukul bilah-bilah kayu Palompong menggunakan alat pemukul yang terlihat seperti palu dari FungsiFuturelokaJika melirik dari pengetahuan seni kekinian, palompong ini masuk ke tipe alat musik silofan. Dahulu kala alat musik tradisional Palompong ini sangat sering dimainkan untuk menghilangkan rasa kesepian di tengah sedang mengurus padi di kebiasaan ini berubah seiring zaman, Palompong juga sering dijadikan salah satu pengiring dalam orkestra Gong Genang. Orkestra ini merupakan pengiring tari-tarian beritme cepat. Pada pulau Lombok, alat musik tradisional Palompong juga terkenal dengan nama lainnya yaitu yang dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan Palompong ini bisa beberapa jenis, ada kayu kenangan, kayu kabong, atau kayu kerora. Awalnya alat musik ini tidak memiliki dudukan, melainkan hanya diletakkan di pangkuan atau di atas paha pemainnya. Pemain akan memukul-mukul bilah kayu yang tersusun rapih dengan dua pemukul kayu yang bentuknya mirip palu. Namun kini Palompong sudah disusun di atas balok kayu, sehingga dapat beridiri sendiri tanpa perlu dipangku pemainnya. Baca Juga Tari Kolong, Tarian Kolosal Asli Sumbawa 2. BahanPelompong dari Sumbawa kayu, Palompong juga bisa dibuat dari logam sebagai ganti bahan bilah kayunya. Untuk Palompong yang sudah ditaruh di atas balok kayu, anda cukup duduk dengan dua kaki berposisi lurus ke depan, rongga yang terbentuk antara paha pemain dan bilah-bilah Palompong berguna sebagai dahulu, alat musik ini hanya dimainkan oleh laki-laki untuk menanti kegiatan di sawah penghilang sepi, namun saat dimainkan pada orkestra dipegang oleh ini selain disebut Cungklik, ternyata memiliki nama panggilan lainnya yakni garompong. Garompong ini biasa dibunyikan untuk menyambut musim panen di Sumbawa dan Sumbawa Barat walaupun kini sudah sangat jarang ditemukan bahkan hampir menghilang BentukFuturelokaBentuk dari palompong ini mirip dengan alat musik tradisional saron yang menjadi ciri khas orang Sunda atau juga cungklik khas Bali. Biasanya tabuhan palompong tidak sendirian dimainkan, namun ditemani oleh musik tradisonal lainnya seperti tabuhan kendang, pukulan gong, tiupan terompet, dan hampir semuanya terbuat dari kayu dan punahnya palompong ini tidak saja karena jarang yang menggunakannya, namun juga karena sulitnya bahan kayu yang bisa digunakan untuk membuat alat musik tradisional ini. beda kayu dapat memberikan suara yang berbeda juga nantinya, sehingga makin langkanya kayu membuat makin langkanya alat musik ini. Baca Juga MXGP di Sumbawa, Landasan Bandara Sumbawa Akan Dipertebal Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis, atau musik yang aksentuasinya lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik Etnik Sumbawa tidak terdapat gamelan seperti musik daerah Bali, Lombok maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah tersebut selain berfungsi sebagai pembawa melodi alunan, juga sebagai roh’ musik, berbanding terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa yang alat musik utamanya justru adalah genang gendang yang berfungsi sebagai pembawa ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah Sumbawa kaya dengan irama yang terwakilkan dalam temung jenis pukulan, baik temung yang terdapat pada genang, rebana, palompong, dsb. Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang merupakan satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering digunakan, hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya tetap mengikuti alur musik yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin irama. A. Ragam Ansambel Musik Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan demikian ansambel musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia terdapat beraneka ragam ansambel musik tradisi, seperti Ansambel Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat Mandailing, Tapanuli Selatan, Ansambel Angklung Bungko dari Cirebon, dll. Di Kabupaten Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah ada, antara lain 1. Ansambel Musik Gong genangAnsambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional Sumbawa yang dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik. Ansambel ini dapat juga dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa. Alat-alat musik yang dimainkan dalam ansambel ini adalah Genang sebanyak 2 buah, yaitu genang penganak dan penginak, Serune ; 1 buah, Rebana Kebo ; min 1 buah Gong ; 1 buah, Palompong ; 1 buah Santong Srek ; 1 buah, Dll sesuai dengan untuk Kabupaten Sumbawa Barat ditambah dengan Tawa-Tawa, sejenis gong kecil, 1 Musik Gong Genang digunakan untuk mengiringi Tari Daerah Sumbawa, gentao, ngumang, beberapa upacara adat, dsb. Pada awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari genang, serune dan gong, namun pada perkembangan berikutnya, mendapat penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa rhytme atau irama melalui temung jenis pukulan genang. Ansambel Musik Ketong Kasalung Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh alat musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah tembang yang dibuat secara khusus dengan warna yang berbeda dengan tembang-tembang yang ada. Ansambel ini merupakan hasil eksperimentasi dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk, yaitu Ace Let Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini adalah Ketong SalungTerdiri dari 7 tujuh buah ketong bambu besar dan tebal dengan berbagai macam ukuran. Cara memainkannya dengan memukul bagian bawah ketong ke lantai sehingga menghasilkan suara yang beraneka ragam tergantung dari ukuran ketong. Ketong yang besar akan menghasilkan suara yang agak ngebas sedangkan ketong kecil memunculkan bunyi yang nyaring. Ketong NgentongKetong yang di gantung. Ketong ini memiliki notasi dan berfungsi sebagai pembawa melodi. Ketong KosokAdalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti marakas. Alat ini dibuat dari ketong yang beruas pendek. Serune Pincuk SegantangSerune pincuk segantang merupakan serune yang berukuran panjang dan besar. Panjangnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Sarumungnya terbuat dari bambu yang dianyam. Genang PetungMerupakan sebuah genang gendang yang terbuat dari ketong yang berukuran besar, yang di bagian lubang kiri kanannya di lapisi dengan kulit kambing. Rebab KetongRebab yang dibuat dari ketong. SekapakSebuah alat musik yang terbuat dari seruas bambu yang dibelah sampai batas buku, kemudian dilubangi sampai tembus sebagai tempat tangan untuk mengadu atau membenturkan antara buku yang satu dengan yang lain sehingga bersuara dengan keras. Serune OdeSerune biasa yang sering digunakan dalam berbagai moment kesenian alat musik yang lahir dari hasil eksperimentasi, ansambel ini belum begitu memasyarakat. Namun demikian, ansambel Ketong Kasalung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki keunikan dan memberi warna baru bagi musik tradisional Sumbawa. Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer Selain dari 3 tiga ansambel diatas, juga terdapat 1 satu lagi jenis ansambel di Sumbawa yaitu Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat musik tradisional dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para pemusik Sumbawa. Gendang Penjelasan alat musik tradisional Kendang. Kendang, kendhang, atau biasa disebut juga dengan gendang merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara di pukul. Biasa dimainkan dengan tangan atau dengan alat pemukul gendang. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki gendang dengan ciri khas masing-masing. Kendang juga merupakan salah satu instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Rabana Ratib Rabana Ode merupakan salah satu kesenian daerah Sumbawa yang hingga kini masih dapat dijumpai ditengah-tengah kehidupan masarakat terutama pada prosesi perkawinan putra-putri Tau Samawa. Kendati demikian kesenian Ratib ini juga dikawatirkan akan hilang seperti kesenian daerah lain yang mulai dilupakan masarakat Sumbawa. Sebut saja Karaci yang sudah jarang dimainkan, padahal kesenian daerah ini jika dipelihara dan dikelola dengan baik bisa mendatangkan pendapatan bagi masrakat sekaligus promosi sector pariwisata yang didegungkan Pemkab Sumbawa tidak disertai dengan pembinaan dan ada kesan bahwa Pemkab Sumbawa sepertinya kurang menaruh perhatian terhadap upaya pelestarian budaya ini khususnya kesenian daerah. Kalaupun ada, itu hanya sebatas perlombaan sekali setahun. Kesenian Ratib Rabana Ode ini, terbilang unik karena tidak dijumpai didaerah lain di Indonesia. Ratib atau menyenandungkan bait-bait lagu bernafaskan Islam menggunakan Rabana. Di Sumbawa ada dua Rebana yang dipergunakan yakni Rebana Ode Rebana Kecil yang dibuat dari kayu dan kulit kambing dan Rebana Rea Rebana Besar yang dibuat dari kayu dan kulit kerbau. Yang terakhir ini sudah sangat langka sehingga jarang dijumpai diseluruh wilayah Kabupaten Sumbawa. Serune Serune adalah alat musik tiup dari Sumbawa, NTB. Serune termasuk dalam golongan alat musik aerofon yang berlidah. Seperti halnya klarinet, warga setempat menyebut lidah serune ini dengan istilah ela. Bahan pokok dari Serune adalah buluh jenis bambu kecil dan daun lontar. Lolo dan anak lolo terdiri dari buluh, sementara serumung ode dan serumung rea dibuat dari daun lontar yang tergulung membentuk kerucut atau cerobong. Pada lolo terdapat enam bongkang lubang di atas, dan satu lubang terletak di bawah. Cara melubanginya menggunakan kawat besar yang dibakar. Jarak antara lubangnya diukur dengan mengambil ukuran keliling lolo. Sedang lubang yang ada di bawah, jaraknya setengah dari jarak antara dua lubang jalan memanjangkan dan memndekkan serumung. Untuk menyetem suara Serune dalam proses pembuatannya dibutuhkan keahlian khusus, karena untuk menghasilkan suara serune yang bagus harus memiliki ketepatan antara ela anak lolo dan lolo.

gambar alat musik tradisional sumbawa